Sabtu, 14 Maret 2015

Gauss Law's






Johann Carl Friedrich Gauß (juga dieja Gauss) (lahir di Braunschweig, 30 April 1777 – wafat di Göttingen, 23 Februari 1855 pada umur 77 tahun) adalah matematikawan, astronom, dan fisikawan Jerman yang memberikan beragam kontribusi; ia dipandang sebagai salah satu matematikawan terbesar sepanjang masa selain Archimedes dan Isaac Newton. Dilahirkan di Braunschweig, Jerman, saat umurnya belum genap 3 tahun, ia telah mampu mengoreksi kesalahan daftar gaji tukang batu ayahnya.

        Menurut sebuah cerita, pada umur 10 tahun, ia membuat gurunya terkagum-kagum dengan memberikan rumus untuk menghitung jumlah suatu deret aritmatika berupa penghitungan deret 1+2+3+...+100. Meski cerita ini hampir sepenuhnya benar, soal yang diberikan gurunya sebenarnya lebih sulit dari itu.
Bunyi Hukum Gauss adalah:
“Jumlah garis gaya yang keluar dari suatu permukaan tertutup sebanding dengan jumlah muatan listrik yang dilingkupi oleh permukaan tertutup itu “.
Hukum Gauss dapat digunakan untuk menghitung kuat medan medan listrik dari beberapa keping sejajar ataupun bola bermuatan. Selanjutnya didefinisikan fluks (φ) yaitu jumlah garis gaya dari medan listrik E yang menembus tegak listrik lurus suatu bidang (A).
Secara matematika hubungan tersebut dinyatakan sebagai:
Φ = E . A
Apabila medan listrik tidak tegak lurus menembus bidang, berarti medan listrik membentuk sudut θ terhadap bidang, maka fluks listrik dinyatakan sebagai:
Φ = E . A . cos θ
Berdasarkan konsep fluks listrik tersebut, Gauss mengemukakan hukumnya sebagai berikut :
“Jumlah garis medan yang menembus suatu permukaan tertutup sebanding dengan jumlah muatan listrik yang dilingkupi oleh permukaan itu”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar