Sabtu, 14 Maret 2015

Sistem Koloid





      A.  Koloid
Koloid adalah campuran yang berada di antara larutan dan suspensi, terbentuk dari fase terdispersi dan pendispersi. Berikut adalah perbedaan larutan, koloid, dan suspensi:
Larutan
Koloid
Suspensi
Homogen
Heterogen
Heterogen
Dimensi kurang dari 1 nm
Dimensi kurang dari 1 nm – 100 nm
Dimensi lebih dari 100 nm
Tersebar merata
Tersebar merata
Mengendap
Tidak memisah jika didiamkan
Tidak memisah jika didiamkan
Memisah jika didiamkan
Tidak dapat dilihat dengan mikroskop ultra
Tidak dapat dilihat dengan mikroskop ultra
Dapat dilihat dengan mikroskop biasa
Tidak dapat disaring
Tidak dapat disaring
Dapat disaring dengan saringan biasa


            B.     Jenis-jenis Koloid
Terdispersi
Pendispersi
Nama
Contoh
Cair
Gas
Aerosol Cair
Kabut, awan
Padat
Gas
Aerosol Padat
Asap, debu
Gas
Cair
Buih
Busa sabun, krim kocok
Cair
Cair
Emulsi
Susu, santan
Padat
Cair
Sol
Tinta, cat
Gas
Padat
Buih Padat
Karet busa, batu apung
Cair
Padat
Emulsi Padat
Mutiara, opal
Padat
Padat
Sol Padat
Gelas warna, intan

            C.    Sifat-sifat Koloid 
  1. Efek Tyndall: peristiwa menghamburnya cahaya bila dipancarkan melalui sistem koloid.
  2. Gerak Brown: gerakan dari partikel terdispersi dalam sistem koloid yang terjadi karena adanya tumbukan antarpartikel, gerakan ini sifatnya acak dan tidak berhenti. 
  3. Elektroforesis:suatu proses pengamatan migrasi atau berpindahnya partikel-partikel dalam sistem koloid karena pengaruh medan listrik. 
  4. Adsorpsi: proses penyerapan bagian permukaan benda atau ion yang dilakukan sistem koloid sehingga sistem koloid ini mempunyai muatan listrik. 
  5. Koagulasi: suatu keadaan dimana partikel-partikel koloid membentuk suatu gumpalan yang lebih besar. 

     Penggumpalan ini dikarenakan oleh beberapa faktor, contohnya, karena penambahan zat kimia atau enzim tertentu.
Koloid Berdasarkan Daya Tarik terhadap Air
  1. Koloid Liofil
    (Yunani: lio = cairan, philia = menyukai)
    Suatu sistem koloid dimana zat terdispersi mempunyai afinitas (daya tarik) besar terhadap medium pendispersinya. Contoh: agar-agar, kanji.
  2. Koloid Liofob
    (Yunani: lio = cairan, phobia = membenci)
    Suatu sistem kolois dimana zat terdispersi mempunyai afinitas (daya tarik) kecil terhadap medium pendispersinya. Contoh: sol-sol logam.


Perbedaan Koloid Liofil dan Koloid Liofob

LIOFIL
LIOFOB
Stabil pada kondisi zat yang terdispersi mempunyai konsentrasi kecil maupun besar.
Stabil hanya bila zat yang terdispersi mempunyai konsentrasi kecil.
Koagulasi terjadi bila zat elektrolit yang ditambahkan dalam jumlah banyak.
Mudah berkoagulasi (mengendap) dalam zat elektrolit.
Ketika berkoagulasi bentuk gumpalan seperti gel.
Ketika berkoagulasi bentuk gumpalan seperti mayonaise (granul).
Kestabilan tidak terpengaruh dialisis.
Kestabilan terpengaruh dialisi.
Peristiwa efek Tyndall tidak terlihat jelas.
Peristiwa efek Tyndall terlihat jelas.
Reversibel, bila dikeringkan dapat membentuk koloid kembali dengan penambahan pendispersi seperti semula.
Tidak reversible, bila dikeringkan tidak dapat membentuk koloid lagi.
Viskositas besar pada pendispersi murni, bila lama didiamkan akan menyerupai agar-agar.
Viskositas kecil.
Tekanan permukaan pendispersi terpengaruh partikel pendispersi.
Tekanan permukaan pendispersi tidak terpengaruh partikel terdispersi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar